Maura, apakah kau tau soal cinta? Cinta dia tidak tulus padamu. Tinggalkan lah dia. Secepatnya kau akan tau dia yang sebenarnya seperti apa. Tinggalkan lah dia Maura, ting--
Kriiiiiiiiiing!! Kriiiiiiing!! Kriiiiiiing!!
"Ah, telfon dari siapa lagi sih!?" gerutu Maura
"Maura sayaang, angkat telfonnya!"
"Iyaa Maah."
Ketika Maura mengangkat telfonnya, suara di sebrang sana mulai terdengar "Halloo..." suara yang terdengar tidak asing di telinga Maura. Maura berfikir keras mengingat suara siapa yang ada di telfon itu. "Masa kau tidak ingat dengan suaraku ini, huh?" goda suara itu.
"Ah yaaaa!! Rizuka! Benar begitu?" akhirnya Maura mengingatnya sambil tertawa
"Yaaa! Syukurlah kalau kau tidak lupa begitu saja dengan orang yang mudah membuat orang lain cepat rindu kepadaku" canda Rizuka
"Ah kau! Tidak banyak berubah darimu!" celetuk Maura
Satu jam berlalu mereka berbincang di telfon sampai Mamah Maura mengomeli Maura, karena khawatir radiasi telfon bisa merusak pendengaran Maura.
Rizuka, sahabat Maura sejak kecil, pindah rumah ke luar Bogor saat mereka masih duduk di bangku SMA yang sama. Banyak orang bilang, masa SMA itu masa yang paling indah. Memang begitu kenyataannya.
Esoknya, Maura telah menyetujui rencana nonton film dengan Rizuka. Sudah banyak yang ingin aku ceritakan padamu Rizuka, ucap dalam hati Maura saat ia sedang membawa mobilnya menuju tempat yang telah dijanjikan dengan Rizuka.
"Mauraaaaaaaaaa!!" teriak Rizuka sambil memeluk erat Maura
"Jangan norak deh kalau baru ketemu lagi sama orang cantik!" canda Maura sambil tertawa
Mereka berdua pun bincang-bincang di cafe yang biasa mereka kunjungi. Dulu mereka sering berlama-lama disana, sampai lupa waktu untuk pulang. Dan toko buku juga adalah tempat favorit mereka. Selain adem untuk dikunjungi, mereka juga bisa membaca buku gratis disana. Ide gila mereka berdua tak pernah habis.
"Eh gimana kabarnya sama si doi?" goda Maura
"Ah gitu aja flat." ucap Rizuka
"Cari dong suasana baru, Riz"
"Udah aku coba. Cuma dia selalu aja bilang bosen. Emang harus gimana lagi sih buat cari suasana baru?"
"Biasanya, lakukan kegiatan yang belum pernah kalian lakukan bareng, Riz"
"Ah sudahlah, biarkan waktu yang menghilangkan kebosanan dia sama aku, Ra"
Melihat sahabatnya sedih, Maura sangat ingin membantunya. Hanya, dia sendiri tidak dapat memberikan solusi yang benar-benar ampuh untuk dia. Karena dia sendiri bingung, bagaimana caranya untuk menghilangkan kebosanan seorang lelaki terhadap pasangannya sendiri?
0 komentar:
Posting Komentar