Maura tertidur sejak tadi sore sesaat setelah ia pulang sekolah. Ketika Maura terbangun, Hanya alunan lagu Fix You dari Clod Play yang terdengar di keheningan malam itu. Ah sudah jam 8 ternyata, keluh Maura ketika melihat jam tangan yang masih ia pakai.
Sejak Maura mendengarkan cerita Rizuka dengan pacarnya, yang terpikirkan oleh Maura hanya kata Bagaimana dan Bagaimana. Maura belum menemukan jawabannya hingga Rizuka kembali ke Bogor untuk melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.
Seusai mandi, Maura mencari buku matematikanya di rak. Ketika dia tidak sengaja melihat buku seperti binder yang terlihat sudah usang. Ketika ia pegang, ia ragu untuk membukanya atau tidak. Tapi, pada akhirnya dia membuka buku itu.
Tidak Maura, jangan buka buku itu! Jangan kau buka Maura! Jang-
Dengan segera ia menutup kembali buku itu ketika ia mendengar suara hatinya sendiri. Namun ingatannya terlanjur untuk kembali.
Maaf Maura, aku merasa hubungan kita begini-gini saja. Aku bosan denganmu. Kalimat itu sangat membekas di memori Maura. Semakin Maura mencoba untuk melupakan, semakin kuat ingatan itu kembali. Air mata Maura terlalu berharga untuk menangisi kejadian itu, apalagi lelaki yang ia anggap jahat itu.
"Riz, salah aku apa sama dia? Aku udah korbanin semua waktuku buat dia, tapi dia?" Masih ingat di benak Maura ketika ia menangis di depan sahabatnya karena lelaki itu. "Sabar ya. Mungkin aku bisa bilang sabar kayak gini, tapi aku yakin aku juga belum tentu bisa sabar ngehadepin lelaki itu." ketika itu Rizuka memberikan pelukan yang hangat sekali, sampai Maura tertidur ketika ia masih menangis.
Maura menelfon Rizuka ketika ia ingat kejadian itu, "Hallo, Rizuka."
"Iya Ra, ada apa? Kok tiba-tiba telfon?" setengah kaget Rizuka menjawab
"Gimana sama si doi? Baik-baik aja kan?"
" Iya Ra, baik kok. Ada apa hei?" Rizuka masih penasaran
"Tiba-tiba aku ngerasa khawatir sama kamu."
"Aku baik-baik aja kok, Ra." sambil tersenyum Rizuka menjawab
Mungkin menurut Maura, cara menghilangkan kejenuhan seorang lelaki terhadap pasangannya hanya akan bisa dijawab oleh waktu. Terkecuali untuk seorang lelaki yang memang serius menjalin hubungannya, akan membuat suasana baru terhadap pasangannya tanpa merubah kadar cinta dan kasih sayangnya. Dan dia akan menjaga pasangannya, bukan malah menjerumuskannya ke dalam hal-hal negatif. Karena Maura berfikir, cinta masa remaja itu cinta dibawah umur. Ia hanya gadis remaja polos yang ingin menjaga harga dirinya. Maura selalu mengingatkan itu semua kepada Rizuka untuk tidak gegabah dengan seorang lelaki.
Dan dia, lelaki yang pernah bersama Maura, bukan benar-benar cintanya. Maura yakin akan hal itu.
1 komentar:
hai :) follow wordpress aku yaa ;)
Posting Komentar