Pages

Kamis, 03 Oktober 2013

Matahari Palsu.



Dulu dan sekarang ini mungkin berbeda baginya.

Dulu ketika dia merasakan apa yang namanya bahagia, dia sampai tidak percaya akan adanya kesedihan. Dan ketika dia merasakan apa yang namanya kesedihan, dia tidak percaya akan adanya kebahagiaan.

Kau tahu apa artinya kebahagiaan?

Baginya kebahagiaan itu dulu sejak dia bertemu dengan seseorang yang bisa mengajaknya terbang mengudara bebas di langit biru. Tertawa lepas tanpa beban, tanpa memikirkan rintangan yang telah dia lewati karena dia terbang bersama orang itu. Orang itu sudah seperti mataharinya yang selalu menyinari ketika pagi datang, seolah mengucapkan kata-kata Selamat Pagi kepadanya. Orang itu pula seperti petir dan hujan yang selalu datang tiba-tiba, bisa saja membuatnya menangis karena ketakutan. Namun semua itu sirna, ketika orang itu menjelma menjadi matahari kembali. Karena orang itu percaya bahwa dia seperti rumah, layaknya orang itu akan kembali berteduh ketika panas ataupun hujan.

Dan kau tahu apa artinya kesedihan?

Baginya kesedihan itu ketika dia merasa bahwa mataharinya telah berubah perlahan-lahan. Pertanyaan yang selalu saja sama dan sering kali menghampirinya tanpa ragu. Sampai pada puncaknya dia tidak bisa memendam pertanyaan itu untuk lebih lama lagi.

Matahari, kau kemana saja? Aku sangat merindukanmu.

Pertanyaan itu terlontar begitu saja ketika kau-matahari-telah pulang. Tapi kau hanya diam saja. Kau hanya memberikan senyuman kepadanya. Dia pun ikut tersenyum, tapi hatinya tidak. Mungkin dia tidak cukup merasa lega karena kau hanya tersenyum ketika kau pulang.

Darimana saja, Matahari? Mengapa kau hanya tersenyum?

Belum pertanyaannya selesai dilontarkan semua, kau memutuskan untuk pergi darinya. Beberapa alasan kau lontarkan begitu saja tanpa dosa, tanpa memikirkan perasaannya. Mengapa kau begitu kejam padanya? Padahal dia percaya, bahwa kau lah satu-satunya yang bisa membuat dia bahagia. Tapi mungkin sekarang, kau lah satu-satunya yang bisa membuat dia meneteskan air mata berharganya.

Aku rindu kau, Matahari. Sungguh. Aku tidak bohong.

0 komentar:

Posting Komentar